Pisang untuk “Nanda”

Hari ini, sepulang kantor mama mendapati setandan pisang yang tadi pagi masih utuh tinggal separuh di meja dapur.

“Hah, pisange sapa yang makan? jangan taruh sini, ini tu vitamin buat Nanda, taruh di kamar!”

Nanda, adalah nama samaran dari nama calon anakku besok, hehehe. Ada-ada aja si mama. Setelah itu, saya mendapatkan kultum tentang makanan bergizi utnuk ibu hamil. Gimana ya, kalau muat sih semua juga pengen saya masukin perut ya, tetapi entah mengapa sejak hamly tua perut sangat gampang terasa penuh meski hanya makan secuil roti/ubi.

Sehattttt….!!!!!!! Muach!

Belajar Yuk, Nak!

*Nah ya, sekarang suka blank setiap online mau ngapain, padahal sebelumnya sudah diniatin “mau posting atau blogwalking”.

Menurut hasil pemeriksaan USG, hari ini tepat 18 weeks!! Artinya jalan 5 bulan, dan artinya pulaa… sudah waktunya praktekin ilmu dari buku yang saya baca. Buku tersebut adalah “Cara Baru Mendidik Anak dalam Kandungan” karya Mr. Van der Carr -and friend (selanjutnya saya sebut buku pertama), dan “Panduan mengajar Bayi Anda Membaca Al-Quran Sejak Dalam Kandungan” karya ust Musthofa AY. dan istri (selanjutnya saya sebut buku kedua), that’s it!!

Buku pertama saya hampir menamatkannya 2 kali, meski err… masih banyak hal yang terlewat dari pemahaman saya, sedang buku kedua saya lebih suka langsung njujug (bahasa Indonesianya apa ya? hehe) bagian aplikasinya, alias teknisnya. Hehe. Dari buku yang saya baca tersebut, sebetulnya intinya sama; STIMULASI PRA-LAHIR. Wong teknis yang diajarkannya hampir sama (tapi buku pertama lebih detail). Nah perbedaannya sudah pasti tertebak, tentu saja orientasi out put yang diinginkan dari program pembelajaran ini; buku pertama lebih sekuler (maksudnya lebih umum, duniawi, macam >> menjadikan baby besoknya lebih cerdas, fokus, dan sabar, dll), sedangkeun buku kedua orientasinya sangat relijius; mengenalkan anak lebih dini dengan Al Quran, supaya kelak ia dimudahkan Allah dalam menghafal ayat-ayat-Nya (Aamiin).

Lalu, mana yang saya pilih? tentunya saya memilih menggabungkan dua buku tersebut dalam mempraktekkannya, serta mendahulukan point-point dalam buku kedua. Karena toh, dalam buku kedua ini terdapat rujukan dari buku pertama.

Emang bagaimana sih prakteknya? Ya ngajak si janin ngobrol, belajar, dan ndengerin kosakata yang ingin kita ajarkan padanya. Sama seperti yang dilakukan bumil-bumil sebelumnya. Mengajak ngomong janin dalam perut adalah sesuatu yang tidak asing bagi saya, maksudnya, saya pun sudah jauh hari dari pernikahan membaca artikel tentang manfaat ibu mengajak janinnya ngobrol. Saya pun pernah bertekad untuk nggak malu-malu ngomong sendiri (kan kayak ngomong sama tubuh sendiri tuh? Hehe) di tempat-tempat umum sekali pun! Tetapi jujur deh, sejak saya dinyatakan hamil, sampai UK 4 bulan, saya masih agak gerogi kalau ngomong sama janin saya.

Dan hari ini adalah hari pertama mengajak janin saya ngobrol dan belajar, kegiatan ini saya lakukan di halaman belakang, supaya tidak didengar dan dilihat orang rumah, apalagi orang lain, hahaa~. Karena menurut buku di atas saya harus melakukannya 3 hari sekali, maka nanti siang saya akan kembali mengajak janin saya belajar. Semoga dia merespon yah!! Aamiin…

Oh iya, setelah mengajak janin saya belajar, saya sms ayahnya;

“Aslm. ayahh… aku abis belajar sama Bunda. Nanti kalau ayah pulang, aku mau belajar sama ayah ya… ^^”

balasan ayahnya,

“Wa’alaikumsalam. Iya… Nanti ayah ajarin blast design ya?!…”

Dan saya hanya bisa >> -__-“”

Well para calon Bunda, mari sharing perihal didik mendidik anak sejak kandungan toww… supaya generasi yang kita lahirkan betul-betul cerdas dan soleh/ah. Aamiin..

Perasaanku Hari ini

Alhamdulillah, hari ini saya merasa baik, lebih baik dan semakin baik malah. Padahal semalam saya merasakan mual luar biasa, pokoknya lemes sekali. Keputusan saya makan es krim ada baiknya, ternyata dedek memang pengen yang lembut-lembut dingin, hehehe~

Banyak hal lucu tentang mual-muntah-sehat-mual-muntah-sehat lagi, terkadang saya dan suami mereka-reka sendiri dan mengaitkan sama si dedek. Suatu hari pada saat suami off-day dari kerja, saya merasa sehat, sangat sehat, kemudian suami mengatakan, “hmm… sepertinya sampean memang butuh teman, bund”. Dan esoknya saat si ayah bersiap ke kantor, kebetulan saya kembali merasakan mulas, saya mengatakan (dengan nada bercanda tentu), “Yah, ayah jangan pergi, dedek minta ditemenin ayah nih”, hahaha~

Tetapi tak selalu begitu, si ayah (mulai sekarang ganti penyebutan, hehe) yang sering menghadapi tekanan dalam pekerjaannya tak sadar membawa atmosfer stress ke dalam rumah. Alhasil, saya ketularan stress, dan ujung-ujungnya perut kembali mual-muntah lagi. Hal ini terjadi 2 hari yang lalu, melihat si ayah dengan wajah buramnya, si dedek pun protes sama bundanya, iya, yang kena bundanya, hahaha~

Lalu, saya sendiri terkadang merasa suntuk dan bosan di rumah, akhirnya kepikiran macam-macam, entah kampus, kangen Jogja, kangen temen-temen, kangen aktivitas, dll. Walla! hampir dapat dipastikan saya sendiri yang memancing setress, dan lagi-lagi si dedek protes ke bundanya.

Dedek, maafin ayah sama bunda ya, Insya Allah setelah ini ayah-bunda bakal kuat dan tahan stress demi dedek. Yang sehat di sana ya nak, ayah-bunda mendoakan yang terbaik untukmu. Love u, kid :*

Diet pra-Konsepsi

Selamat malam penghuni bumi, hari ini lanjut mbahas diet pra-konsepsi yukss!! Sebelumnya kalau tidak ada yang tahu apa itu konsepsi, konsepsi adalah pembuahan. Jadi, pra-konsepsi maksudnya adalah sebelum pembuahan. Begitu ladies & gents… πŸ™‚

So, apa pentingnya diet pra-konsepsi? Penting buangetttss!! Kalo kemaren kita sudah bahas sedikit tentang pemeriksaan kesehatan, maka akan ada sedikit banyak hubungannya. Di manakah letak hubungan itu? Ya entar anda bisa simpulkan sendiri setelah membaca. Hehehe *nggak mau repot*

So, kesehatan calon ibu sangat penting banget untuk mempersiapkan tubuhnya Β akan kehamilannya nanti. Janin akan mengambil sebagian nutrisi yang tersedia di dalam tubuh ibunya, jika nutrisi yang dikonsumsi si ibu tak mencukupi maka perkembangan janin dalam rahimnya otomatis ikut terganggu. Apalagi, usia usia kehamilan pada trimester pertama adalah masa-masa terberat, di mana hormon-hormon kewanitaan bumil pada jumpalitan tak karuan. Tentu saja jumpalitannya hormon itu bukan tanpa alasan, mereka sedang bekerja keras untuk mempersiapkan tubuh anda untuk kelangsungan hidup janin dalam rahim.

Jadi, mempersiapkan kesehatan pra-konsepsi membantu kita kita untuk sehat, bayi pun selamat. Hehehe. Jika merencanakan kehamilan kalau bisa mulai 6 bulan sebelum konsepsi kita sudah membiasakan pola makan sehat, hindari makanan-makanan sampah. Alokasikan untuk makan sayur dan buah setiap hari, olah raga teratur, berpikiran positif, dan periksakan kesehatan jika perlu.

Ini saya ada contoh makanan sehat yang saya masak sendiri tadi sore, bisa dicontoh lo. Meski tidak tahu kapan konsepsi itu berlangsung, akan tetapi saat kita mulai sadari akan pentingnya kesehatan pra-konsepsi, tidak masalah untuk segera memulainya.

Cekidot!! πŸ˜‰

 

Saya paling suka sambel bawangnya, mak nyusss!! Apalagi dipadukan dengan tempe goreng yang masih manget-manget. Hmmm sedaap… *Loh ini postingan Β  ttg pra konsepsi atau kuliner si? πŸ˜€

Diet Sehat Pra Konsepsi

Wuii… judulnya ngeri euy! Hahaha… πŸ˜€

Kemarin pas temenku habis nikah aku tanyain; “Udah periksa dokter mba? mempersiapkan kehamilan yang terencana…”

Eh beliau bingung aku tanyain begitu, penting nggak sih periksa-periksa gitu? Toh banyak pasangan di dunia ini yang kandungannya baik-baik saja tanpa ribet mikir ini itu. Iya sih, tetapi pernah nggak sih kita berfikir, akan ada “sesuatu” kehidupan di dalam perut kita, dan kita tak pernah tahu seberapa siap tubuh kita menopang, mendukung, dan menyuplai kehidupan di dalam sana?

So, mengenali tubuh kita membantu untuk menyiapkan kehamilan yang sehat, janin sehat ibu juga bakalan bahagia dong? Hehehe….

Emang apa sih yang perlu diperiksain? Beberapa di antaranya adalah periksa tekanan darah, kadar gula dalam darah, rubella, torch, atau periksain potensi penyakit yang ada dalam tubuh kita. Dengan begitu, jika ditemukan ada yang enggak beres di dalam tubuh kita, dapat segera diatasi sebelum terlanjur gawat.

Apalagi jika mempunyai riwayat keluarga yang memiliki potensi penyakit genetis tertentu, tetapi kalau tidak. Minimal kita mampu mengenali dengan baik kekuatan dan kelemahan tubuh kita. Misal, kita sering berkunang-kunang setelah terduduk lama, sering pusing, nggliyeng, berarti tekanan darah kita rendah. Atau kekurangan zat besi, padahal kedua kondisi tersebut sangat mempengaruhi kehamilan yang akan dijalani.

Ngomong-ngomong, sakjanya pengen cerita banyak, ya meski aku belum hamil, dan juga belum menikah, hehehe… tetapi ada baiknya aku ikut belajar kesehatan pra konsepsi Β dong. Aku harus cabut nih, dada~

Kita lanjut entaran… πŸ˜‰

Hati-hati Asap Kendaraan Bikin Bayi Lebih Kurus

Malam ini kita teruskan merenung, dan kali ini aku mendapatkan perenungan dari pengamatanku terhadap seorang bayi mungil yang hampir setiap hari kulihat tidur dengan pulasnya di luar! Di mana posisi ranjang bayi tersebut berdekatan sekali dengan jalan raya yang setiap hari melintas padat, hanya dilindungi oleh atap dari asbes, tidak ada tembok!

Awalnya aku hanya membatin, ini bayi kasihan sekali tidur dengan pulasnya di tempat seperti ini, sudah bising kotor pula udaranya. Bisa dibayangkan dong, barang-barang mati yag kita letakkan di luar rumah saja bisa ketempelan debu sampai tebel-tebel. Apalagi ini, seorang mahluk hidup kecil yang lemah tak berdaya, orangtuanya tidak melihat berapa banyak polusi yang ia hirup juga debu yang menempel padanya. Aish! Menyedihkan!

Dan hingga suatu hari perselancaranku di dunia maya mengantarkanku pada sebuah artikel tentang pengaruh asap kendaraan terhadap bayi yang lahir. Hasil penelitian ini aku baca dari detikdotcom. Aih, waktu kehamilan aja polusi itu begitu menyita kesehatan janin, apalagi bayi yang lemah tersebut lahir. Semakin memburuklah bayangan-bayangan bahayanya…

Para bumil, hati-hati yah….

Baby blues

Ehm bener gak ya nulisnya? Hehe… Bunda, aku habis jalan-jalan ke Theurbanmama, dan menemukan tulisan seorang ibu yang terserang baby blues ini. Wah ternyata baby blues bisa menyerang mereka para bunda yang merasa siap sekalipun!! wawwww… (O_0)”

Heemm… kalau baca dari tulisan di sana sih, aku menyimpulkan sendiri nih Bund, tapi gak tau deh valid apa kagak, hhehe…

Bahwa untuk mengatasi dan mencegah baby blues, baiknya kita harus sadar betul jika sang baby adalah mahluk baru yang butuh adaptasi, butuh semangat dari Bundanya. Dan sebagai Bunda harus sadar pula bahwa setiap baby yang lahir, terutama yang baru saja lahir itu harus melewati beragam ketidaknyamanannya hidup di alam dunia. Ya iyalah Bund, setelah merasa aman & nyaman berada dalam perut Bunda yang hangat, tiba-tiba harus merasakan kadang panas kadang dingin, banyak suara, banyak wajah, dsb. So, kita sebagai Bunda harus mampu memahami perasaannya. Tak usah panik jika Baby nangis mulu, karena itu adalah bentuk komunikasinya akan perasaan laparnya, ketidaknyamanannya, dsb. Baby tak harus betul2 diam tak menangis… yang penting pelukan hangat dari Bunda, dapat meyakinkan jika ada yang mencintainya πŸ™‚